Monday, March 13, 2017

Spanduk Larangan Salatkan Jenazah Terbanyak di Jaktim

Spanduk Larangan Salatkan Jenazah Terbanyak di Jaktim Total Telah 206 Spanduk yang dicopot Satpol PP .

Spanduk Larangan Salatkan Jenazah Terbanyak di Jaktim


Nonstop4.com - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, mengungkapkan spanduk-spanduk provokatif yang tersebar selama Pilkada DKI Jakarta, paling banyak ditemukan di wilayah Jakarta Timur. 
Berdasarkan informasi terbaru yang diterima Sumarsono, ada 69 spanduk provokatif di wilayah tersebut. Namun, saat ini 69 spanduk tersebut telah diturunkan, baik oleh Satpol PP maupun warga dan tokoh masyarakat setempat.
"Ada, untuk terbaru 206 buah spanduk provokatif sudah kita turunkan," kata Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Senin 13 Maret 2017.
Menurut Sumarsono, dari 206 spanduk itu, 69 spanduk ditemukan di Jakarta Timur, 60 di Jakarta Barat, 31 di Jakarta Pusat, 28 di Jakarta Selatan, 12 di Jakarta Utara, dan enam di Kepulauan Seribu.
Sementara, menurut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta, Jupan Royter, pihaknya masih menelusuri lebih dalam, kenapa spanduk terbanyak ditemukan di Jakarta Timur.
"Kita utamanya mengedukasi masyarakat supaya sadar, jadi biar tetap smooth (halus)," kata Jupan.
Sebelumnya, beberapa spanduk berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (Sara) terpasang menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua. 
Salah satunya, sempat menjadi viral di media  sosial, yakni spanduk bertuliskan 'Tidak Mensalatkan Jenazah Pembela Penista Agama' di masjid di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Hingga saat ini vilar media sosial tidak kunjung berhenti ada yang pro dan ada yang kontra
kemaren kami sempat mendatangi  Calon petahana Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat,
menyayangkan beredarnya spanduk penolakan mensalatkan jenazah di Ibukota Jakarta. Djarot menyebut sikap menolak mensalatkan jenazah merupakan tindakan tak beradab.  
"Itu menurut saya tindakan tidak beradab," kata Djarot saat blusukan di Tomang, Jakarta, Senin 13 Maret 2017. 
 beberapa nitizen pun komentar ke kami
seperti id Andinee Padkeemo komentar yang tidak ada moral dan agama

Mintalah Ahok jd pemimpin sholat jenazah emak mu neng...toh emak Eneng kan milih dia jd pemimpin DKI.. menurut sy gak apa apa lah Ahok mimpin sholat jenazah jg kan cuma bbrp menit.
Sekalian ajak teman Ahok juga neng..kayaknya mereka kan setia kawan. Jangan nyalahin orang lain yg gak mau sholatin..gak boleh maksa neng.
kontra pun terjadi sebagain nitizen banyak yang memarahi   

Yosefin Ani · 
Ini masalah jenasah koq diperolok.
semoga yang mati sakit hati dan menjemput kluarga dekatmu... supaya kamu bisa merasakan sedihnya.

Andra Kusumadyo · 
Mudah2an tidak menimpa anda ato kluarga anda mbak...mulutmu harimaumu mbak

Cahya Nilam
Setuju sama mbak nya, komen bawahnya dah kelihatan gak paham al qur'aan, orang meninggal tidak akan bisa kembali bapak andra kusumadyo apalagi menakut2i warga, itu pemikiran bodoh namanya.

0 comments:

Post a Comment