This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, March 30, 2017

Semua Ormas Dari FUI Demo Sekjen Ditangkap




Jakarta - Nonstop4D.com Sekjen FUI Al-Khaththath ditangkap polisi. Dia ditangkap di kamar 123 Hotel Kempinski, Bundaran HI, Jakarta Pusat.

"Iya benar," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (31/3/2017). Kombes Argo membenarkan pertanyaan apakah Al-Khaththath ditangkap di Hotel Kempinski kamar nomor 123.

Argo menepis anggapan bahwa penangkapan Al-Khaththath merupakan kriminalisasi terhadap ulama. Dia menegaskan penangkapan Al-Khaththath dan kawan-kawan sudah sesuai dengan prosedur dan profesional.

"Kita profesional saja. Penyidik tentu sudah sesuai prosedur dalam penangkapan ini," ujarnya.

Argo juga menjelaskan alasan penangkapan Al-Khathath dilakukan pagi tadi menjelang aksi 313. "Kenapa hari ini ditangkap, karena laporannya barusan," tuturnya.

Seperti diketahui, Al-Khaththath rencananya akan mengikuti aksi 313, yang diawali dengan kegiatan salat Jumat di Masjid Istiqlal dan unjuk rasa di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Dengan ditangkapnya Al-Khaththath, dipastikan dia tidak akan hadir dalam aksi tersebut.

Selain Al-Khtaththath, ada 4 orang yang ditangkap, yakni Zainudin Arsyad, Irwansyah, Dikho Nugraha (mantan suami Ketua Bawaslu DKI Mimah Susanti), dan Andry. Saat ini kelima orang tersebut masih diperiksa di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Polisi juga telah menyita sejumlah barang bukti, di antaranya handphone dan dokumen. Saat ini polisi masih mendalami kasus tersebut.

Sementara itu, peserta Aksi 313 menyayangkan penangkapan Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al-Khaththath. Mereka mempertanyakan alasan polisi menangkap dengan tudingan makar.

"Kita menyayangkan. Makar di mananya itu, orang demo saja dilarang, rezim apa itu," kata salah satu peserta aksi 313 yang juga orang dekat Al-Khaththath, Ustadz Sambo.

Baca Juga Tentang Teknologi Disini

Baca Juga Tentang Prediksi Togel Disini

Ketua MPR : Semoga Tidak Ada Aksi Lain Terhadap Penistaan Agama



Jakarta - Ketua MPR, Zulkifli Hasan, menyebut tak perlu lagi ada demo terkait kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama. Dia berharap aksi 313 adalah yang terakhir. 

"Yang penting, kalau memang ada aksi, sekali lagi ini yang terakhir. Ikuti aturan, jangan buat masyarakat resah dan mudah-mudahan ini yang terakhir," tutur Zulkifli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/3/2017).

Menurut Zulkifli, aksi tak perlu dilakukan mengingat pemilihan gubernur masih berjalan dan akan segera selesai. Ketenteraman dan kedamaian di Jakarta harus terus dijaga. 

Selain itu, Zulkifli meminta masyarakat Jakarta untuk menghormati proses hukum yang sedang dijalani Ahok. Seperti diketahui, massa pendemo aksi 313 menuntut Ahok segera diberhentikan karena diduga menistakan agama. 

"Kita hormati saja proses hukum yang sedang berjalan. Kita tunggu putusan hukum," sebutnya. 

Sementara itu, Sekjen FUI sekaligus koordinator aksi 313, Al-Khaththath, ditangkap polisi. Apa kata Zulkifli? 

"Belum tahu saya, coba lihat nanti ya. Belum tahu saya," kata Zulkifli.

Seperti diketahui, Al-Khaththath ditangkap di kamar 123 Hotel Kempinski, Bundaran HI, Jakarta Pusat. Dia ditangkap karena diduga akan melakukan makar.

Baca Juga Tentang Teknologi Disini


Baca Juga Tentang Prediksi Togel Disini

MUI Tolak Kesaksian Hamka Haq dalam Sidang Ahok


Nonstop4d.com - Jakarta Wakil Sekjen Majelis Ulama Islam Amirsyah Tambunan menyatakan pihaknya menolak kesaksian Hamka Haq, anggota Dewan Pertimbangan MUI, dalam sidang dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menurut Amirsyah, kesaksian Hamka Haq sebagai saksi ahli Ahok tidak mewakili lembaganya.

“Pandangan Pak Hamka Haq adalah langkah mundur, dan dia tidak independen dengan statusnya sebagai elite partai,” kata Amirsyah saat dihubungi Tempo di Jakarta, Kamis, 30 Maret 2017.

Hamka Haq merupakan salah satu pimpinan di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Hamka menjabat Ketua DPP Bidang Keagamaan PDIP dan menduduki kursi di Komisi Agama DPR dari PDIP. Ia juga memimpin Baitul Muslimin, salah satu organisasi sayap PIDP. 

Adapun di MUI, Hamka Haq menjabat anggota Dewan Penasihat MUI. Hamka juga menjabat Wakil Ketua Umum Mustasyar Persatuan Tarbiyah Islamiyah. Maka, menurut Amirsyah, Hamka Haq dalam memberikan kesaksian tak bisa mengatasnamakan dirinya sebagai Mustasyar Persatuan Tarbiyah Islamiyah.

Hamka Haq bersaksi dalam persidangan Ahok pada Rabu, 29 Maret 2017. Ia hadir atas undangan penasihat hukum. Dalam persidangan, Hamka Haq menuturkan bahwa kesimpulan ada atau tidaknya unsur penodaan agama seperti yang didakwakan terhadap Ahok mesti ditentukan lewat proses tabayun (klarifikasi) secara langsung. Ia menilai proses tabayun tetap diperlukan untuk mendapat kejelasan yang sahih atas suatu perkara.

Menurut Hamka Haq, kesimpulan keagamaan tidak bisa bersandar semata pada rekaman ucapan Ahok dalam video. Ia merujuk pada sikap keagamaan MUI yang menyatakan Ahok telah menodai agama Islam lewat pidatonya di Kepulauan Seribu pada akhir September 2016.

Amirsyah menentang pandangan Hamka Haq tersebut. Menurut dia, hal itu bertentangan dengan pandangan keagamaan MUI yang diambil berdasarkan prosedur lembaga. “Substansi kami menyatakan dia (Ahok) melakukan penodaan. Itu bukan pertama kali dan jelas ada unsur kesengajaan,” ujarnya.

Ia pun berharap jaksa penuntut umum dan hakim memberi tuntutan seadil-adilnya. “Masyarakat berharap, melalui proses hukum, masyarakat bisa tenang dan tidak main hakim sendiri dengan menunggu keputusan hakim,” ujar Amirsyah.

Baca juga Tentang Teknologi disini

Baca juga Prediksi Togel disini

Cuma Minta Foto Malah Dilaporkan Ke Mabes Polri



NonStop4D.com - Jakarta akhirnya memberikan penjelasan tentang sorban yang ia pernah sebut dalam kolom komentar saat dihujat netizen perihal fotonya dengan Ahok, Gubernur DKI Jakarta. Saat itu Ahok bersama Djarot menjadi bintang tamu program D'Academy.
"Bismillah. Yuk, baca sama-sama, kayaknya sudah cukup marahnya ya. Sorban dan jubah (gamis) bukanlah pakaian Islam, tapi pakaian tradisi Arab. Di Arab Saudi, bukan hanya ulama atau tokoh agama yang memakai sorban, tapi mulai dari presiden, menteri, sopir taksi, resepsionis hotel, penjaga toko, banyak yang memakai sorban," tulis Inul Daratista dalam akun instagramnya @inul.d.




Inul juga menjelaskan, jika sorban merupakan budaya Arab telah disepakati dua tokoh ulama, Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Mustofa Ya'qub dan KH Mustafa Bisri atau Gus Mus.
"Bahwa sorban dan jubah, bukanlah baju muslim. Bahkan dengan nada kelakar, kedua kiai ini menyebutkan bahwa Abu Jahal dan Abu Lahab juga memakai sorban dan jubah, tapi keduanya itu merupakan tokoh yang memusuhi Islam," tulis Inul lebih lanjut.




Di akhir postingannya, pedangdut yang dikenal dengan goyang ngebornya itu berharap masyarakat Indonesia agar bisa menjaga kesatuan dengan akal dan budi pekerti yang baik.
"Terima kasih sudah menghujat saya ini adalah ilmu buat saya, agar lebih pintar lagi dalam belajar. Belajar bagaimana mencintai Indonesia dengan segenap jiwaraga. Saya dari orang yang tidak mengerti akan arti berdemokrasi yang baik, apapun itu, saya sayang kalian semua," tulis Inul lagi.
Seperti sudah diberitakan sebelumnya, pekan lalu media sosial diramaikan oleh postingan Inul Daratista bersama Ahok.

Baca Juga Tentang Computer / HP disini

Baca Juga Prediksi Togel Disini

Wednesday, March 29, 2017

Perempuan Membawa Sangkur Diamankan di Ruang Sidang Ahok








JAKARTAPolisi mengamankan seorang perempuan bernama Retno Rahayu ( 40 ) saat sidang kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Rabu (29/3/2017).

Retno diamankan polisi karena di dalam tasnya didapati sebilah sangkur.
"Yang bersangkutan diamankan karena membawa pisau sangkur di dalam tasnya," ujar Kabag Ops Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Dony Alexander di Kementan, Jakarta Selatan, Rabu.



Doni menambahkan, Retno diamankan saat hendak masuk ke ruang sidang yang berlangsung di Auditorium Kementan itu.


Sangkur tersebut ditemukan saat polisi melakukan pengecekan barang bawaan para pengunjung sidang.
Menurut Dony, Retno mengaku terbiasa membawa sangkur di dalam tasnya. Namun, polisi tak langsung memercayainya dan membawa Retno ke Polres Metro Jakarta Selatan guna penyelidikan lebih lanjut.
"Untuk unsur sengaja tidak ada, berdasarkan pengakuannya dia memang terbiasa membawa itu (sangkur) katanya, tetapi kita masih melakukan pendalaman," ucap dia.

Dony menyampaikan, Retno datang ke ruang sidang bersama para relawan dari Ahok. Namun, ia belum dapat memastikan apakah Retno merupakan relawan Ahok atau bukan.



"Dari informasi awalnya dia memang relawan Ahok, tetapi setelah ditelusuri ternyata yang bersangkutan baru ingin masuk menjadi relawan," kata Dony. Kepada Nonstop4d.com
"Miskipun begitu kami akan mendalamin motif kenapa dia membawa sangkur ke dalam persidangan " ujar  Kabag Ops Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Dony Alexander kepada Nonstop4D.com
Baca juga Tentang Teknologi disini

Baca juga Prediksi Togel disini